hepa filter adalah Aliran masuk ke sistem purifikasi berasal dari pemotongan/sudetan aliran utama sistem pendingin. Aliran ini berasal dari aliran utama setelah melewati steam generator sehingga temperatur sudah menurun dari ±900°C menjadi sekitar ±300°C. Dengan daya 200MWth, aliran utama pendingin helium diperkirakan mempunyai laju alir massa sebesar 120 kg/detik, tekanan 5 MPa, dan temperatur 300°C[1]. Tidak seluruh aliran utama dipurifikasi, tetapi hanya sekitar 10% yaitu sekitar 12 kg/detik. Dalam desain, aliran masuk purifikasi ini akan dibagi lagi menjadi 3 aliran paralel, yaitu 2 aliran selalu dioperasikan, dan satu aliran sebagai aliran stand by. hepa filter baca juga distributor filter
Aliran stand by digunakan pada saat proses penggantian filter apabila ada kejadian tak diinginkan seperti aliran blockage karena filter terlalu dini mengalami kejenuhan. Masing-masing aliran ini akan memasuki tahapan filtrasi dengan menggunakan filter HEPA berkapasitas besar. Filter ini didesain tahan sampai dengan temperatur 500°C. Masa pakai filter adalah 4 tahun apabila kondisi lingkungan adalah kondusif, tidak memicu terjadinya kerusakan seperti kelembaban tinggi, kandungan zat-zat asam, dan tekanan/temperatur berlebih. Namun demikian untuk memperpanjang usia filter maka dalam desain ini sebelum masuk proses filtrasi, aliran didinginkan terlebih dahulu menggunakan cooler, sehingga temperatur yang didapatkan sekitar 130°C (200°F) sesuai standar ASME (American Society for Mechanical Engineers) 2007 AG-1, Spesifikasi HEPA Filter untuk Aplikasi Nuklir [7]. Konsentrasi debu karbon yang bercampur dengan produk fisi di dalam pendingin helium harus serendah mungkin. Setiap aliran proses filtering hepa filter baca juga Filter Udara
dengan HEPA, didesain dengan 2 stage. Stage 1 atau F1 adalah filter HEPA dengan diameter fibrous 0,5 µm; dan stage kedua atau F2 adalah filter HEPA diameter porositas 0,3 µm. Filter HEPA F1 digunakan untuk menahan/menangkap semua debu karbon dengan ukuran 0,5 µm atau lebih melalui mekanisme yang dominan adalah intersepsi atau impaksi. Pada ukuran partikel ≥ 0,5 µm, partikel akan masuk (intersepsi) atau menabrak langsung (impaksi) dengan serat fiber sehingga melekat dipermukaannya dan tertahan. Sebagian kecil debu karbon yang masih lolos dari filter F1 akan disaring kembali oleh filter F2 dengan ukuran porositas yang lebih kecil yaitu 0,3 µm. baca juga Filter Industri
Pada filter F2 ini mekanisme dalam menangkap debu karbon adalah kombinasi intersepsi, impaksi dan difusi, tetapi yang paling dominan adalah intersepsi dan difusi, karena laju alir yang lebih lambat. Berdasarkan standar ASME AG-1 2007, efisiensi filter HEPA 0,5 µm adalah 99,97%, sedangkan filter HEPA 0,3 adalah 99,99%. Dengan efisiensi sebesar ini, apabila dihitung maka sebagian besar debu karbon akan tertahan dalam filter, seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Berdasarkan perhitungan pada Tabel 2 diketahui bahwa setelah melalui filter F2 maka konsentrasi debu karbon tinggal 5,14 x 10-12 kg/jam (untuk nilai minimum dari kemungkinan debu karbon dihasilkan teras) dan 1,71 x 10-11 kg/jam (untuk nilai maksimum dari kemungkinan debu karbon dihasilkan teras). Dengan kata lain hampir semua debu karbon dalam pendingin akan terambil. hepa filter